Rabu, 28 September 2011

Dua Keinginan

Di keheningan malam, Sang Maut turun atas hadrat Tuhan menuju ke bumi.
Ia terbang melayang-layang di atas sebuah kota dan mengamati seluruh penghuni dengan tatapan matanya.
Ia menyaksikan jiwa-jiwa yang melayang-layang dengan sayap-sayap mereka, dan orang-orang yang terlena di dalam kekuasaan Sang Lelap.

Ketika rembulan tersungkur di kaki langit, dan kota itu berubah warna menjadi hitam kepekatan,
Sang Maut berjalan dengan langkah tenang di celah-celah kediaman – berhati-hati tidak menyentuh apa-apa pun –
sehingga tiba di sebuah istana. Ia masuk melalui pagar besi berpaku tanpa sebarang halangan dan berdiri di sisi sebuah ranjang ,
dan tika ia? menyentuh dahi? si lena, lelaki itu membuka kelopak matanya dan memandang dengan penuh ketakutan.

Melihat bayangan Sang Maut di hadapannya, dia menjerit dengan suara ketakutan bercampur aduk kemarahan,
“Pergilah kau dariku, mimpi yang mengerikan! Pergilah engkau makhluk jahat! Siapakah engkau ini?
Dan bagaimana mungkin kau memasuki istana ini? Apa yang kau inginkan? Tinggalkan rumah ini dengan segera!
Ingatlah, akulah tuan rumah ini. Nyahlah kau, kalau tidak, kupanggil para hamba suruhanku dan para pengawalku? untuk mencincangmu menjadi kepingan!”

Kemudian Maut berkata dengan suara lembut, tapi sangat menakutkan, “Akulah kematian, berdiri dan tunduklah padaku.”

Dan si lelaki? itu menjawab, “Apa yang kau inginkan dariku sekarang, dan benda apa yang kau cari?
Kenapa kau datang ketika urusanku belum selesai? Apa yang kau inginkan dari orang kaya berkuasa seperti aku?
Pergilah sana, carilah orang-orang yang lemah, dan ambillah dia! Aku ngeri melihat taring-taringmu yang berdarah dan wajahmu yang bengis,
dan mataku sakit menatap sayap-sayapmu yang menjijikkan dan tubuhmu yang meloyakan.”

Namun selepas tersedar, dia menambah dengan ketakutan, “Tidak, tidak, Maut yang pengampun,
jangan pedulikan apa yang telah kukatakan, kerana rasa takut membuat diriku mengucapkan kata-kata yang sesungguhnya terlarang.
Maka ambillah longgokan emasku semahumu atau nyawa salah seorang dari hamba-hambaku, dan tinggalkanlah diriku…
Aku masih mempunyai urusan kehidupan yang belum selesai dan berhutang emas dengan orang.
Di atas laut aku memiliki kapal yang belum kembali ke pelabuhan, permintaanku..jangan ambil nyawaku…
Ambillah olehmu barang yang kau inginkan dan tinggalkanlah daku. Aku punya perempuan simpanan yang?
luarbiasa cantiknya untuk kau pilih, Kematian. Dengarlah lagi : Aku punya seorang putera tunggal yang kusayangi,
dialah sumber kegembiraan hidupku. Kutawarkan dia juga sebagai galang ganti, tapi nyawaku jangan kau cabut dan tinggalkan diriku sendirian.”

Sang Maut itu mengeruh,”Engkau tidak kaya tapi orang miskin yang tak sedar diri.”?
Kemudian Maut mengambil tangan orang hina itu, mencabut nyawanya,
dan memberikannya kepada para malaikat di langit untuk menghukumnya.

Dan Maut berjalan perlahan di antara setinggan orang-orang miskin hingga ia mencapai rumah paling daif yang ia temukan.
Ia masuk dan mendekati ranjang di mana tidur seorang pemuda dengan kelelapan yang damai.
Maut menyentuh matanya, anak muda itu pun terjaga. Dan ketika melihat Sang Maut berdiri di sampingnya,
ia berkata dengan suara penuh cinta dan harapan, “Aku di sini, wahai Sang Maut yang cantik.
Sambutlah rohku, kerana kaulah harapan impianku. Peluklah diriku, kekasih jiwaku,
kerana kau sangat penyayang dan tak kan meninggalkan diriku di sini. Kaulah utusan Ilahi, kaulah tangan kanan kebenaran.
Bawalah daku pada Ilahi. Jangan tinggalkan daku di sini.”

“Aku telah memanggil dan merayumu berulang kali, namun kau tak jua datang.
Tapi kini kau telah mendengar suaraku, kerana itu jangan kecewakan cintaku dengan menjauhi diri.
Peluklah rohku, Sang Maut yang dikasihi.”

Kemudian Sang Maut meletakkan jari-jari lembutnya ke atas bibir yang bergetar itu,
mencabut nyawanya, dan menaruh roh itu di bawah perlindungan sayap-sayapnya.

Ketika ia naik kembali ke langit, Maut menoleh ke belakang — ke dunia – dan dalam bisikan amaran ia berkata,
“Hanya mereka? di dunia yang? mencari Keabadianlah yang sampai ke Keabadian itu.”

(Dari ‘Dam’ah Wa Ibtisamah’ -Setitis Air Mata Seulas Senyuman)



kahlil gibran :)

Rahasia Biruku :')

Biru…
aku ingat saat dirimu menatap mataku dengan lembut
dan berkata bahwa cintamu merupakan mahakarya indah penuh makna
yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata
hanya bisa dirasakan dengan hati yang terdalam

biru…
ternyata dirimulah yang bisa membuatku kembali membuka hati
yang tertutup rapat oleh serpihan luka yang lama terpendam
membuatku dapat melupakan semua keraguan jiwa
dan lebih merasakan hangatnya cinta…

biru…
kau mampu memberiku warna yang berbeda di setiap sisi lemahku…
membuatku tertawa, tersenyum, dan lebih semangat menjalani hari-hariku bersamamu
kau juga memberiku rasa tenang, damai, dan juga cinta disampingmu
dengan segala kekuranganku

kau memang spesial di hatiku…
kau juga inspirasi di setiap langkah-langkahku…

biru…
kau sungguh membuatku bersyukur karena memilikimu,
memberi sejuta rasa untuk menghargai cinta dan indahnya kehidupan…



'kahlil gibran'

MIMPI =>

Kala malam datang dan rasa kantuk membentangkan selimutnya di wajah bumi, aku bangun dan berjalan ke laut,
“Laut tidak pernah tidur, dan dalam keterjagaannya itu laut menjadi penghibur bagi jiwa yang terjaga.”,

Ketika aku sampai di pantai, kabus dari gunung menjuntaikan kakinya seperti selembar jilbab yang menghiasi wajah seorang gadis.
Aku melihat ombak yang berdeburan. Aku mendengar puji-pujiannya kepada Tuhan
dan bermeditasi di atas kekuatan abadi yang tersembunyi di dalam ombak-ombak itu – kekuatan yang lari bersama angin,
mendaki gunung, tersenyum lewat bibir sang mawar dan menyanyi dengan desiran air yang mengalir di parit-parit.

Lalu aku melihat tiga Putera Kegelapan duduk di atas sebongkah batu.
Aku menghampirinya seolah-olah ada kekuatan yang menarikku tanpa aku dapat melawannya.

Aku berhenti beberapa langkah dari Putera Kegelapan itu seakan-akan ada tenaga magis yang menahanku.
Saat itu, salah satunya berdiri dan dengan suara yang seolah berasal dari dalam laut ia berkata:
“Hidup tanpa cinta ibarat pohon yang tidak berbunga dan berbuah. Dan cinta tanpa keindahan seperti bunga tanpa aroma semerbak
dan seperti buah tanpa biji. Hidup, cinta dan keindahan adalah tiga dalam satu, yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah.”

Putera kedua berkata dengan suara bergema seperti air terjun,
”Hidup tanpa berjuang seperti empat musim yang kehilangan musim bunganya. Dan perjuangan tanpa hak seperti padang pasir yang tandus.
Hidup, perjuangan dan hak adalah tiga dalam satu yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah.”

Kemudian Putera ketiga membuka mulutnya seperti dentuman halilintar :

“Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa jiwa, dan kebebasan tanpa akal seperti roh yang kebingungan.
Hidup, kebebasan dan akal adalah tiga dalam satu, abadi dan tidak pernah sirna.”
Selanjutnya ketiga-tiganya berdiri dan berkata dengan suara yang menggerunkan sekali:

Itulah anak-anak cinta,
Buah dari perjuangan,
Akibat dari kebebasan,
Tiga manifestasi Tuhan,
Dan Tuhan adalah ungkapan
dari alam yang bijaksana.

Saat itu diam melangut, hanya gemersik sayap-sayap yang tak nampak dan getaran tubuh-tubuh halus yang terus-menerus.

Aku menutup mata dan mendengar gema yang baru saja berlalu. Ketika aku membuka mataku,
aku tidak lagi melihat Putera-Putera Kegelapan itu, hanya laut yang dipeluk halimunan.
Aku duduk, tidak memandang apa-apa pun kecuali asap dupa yang menggulung ke surga.


_kahlil gibran_
Aku dan kekasihku menyatu dalam nyala obor cinta Tuhan 
Yang diciptakan sebelum menciptakan dunia .
Tidak ada kekuasaan di dunia ini 
Yang mampu merampas kebahagiaan kami, 
Karena kebahagiaan kami memancar dari 
Rengkuhan dua jiwa yang dipadukan 
Oleh sikap saling pengertian 
Dan dinaungi dengan cinta dan kasih sayang :)



_KAHLIL GIBRAN

Rabu, 21 September 2011

Waktu

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.


Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.


Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.


~ Kahlil Gibran

Pasangan Yang Dulunya Sahabat


Kadang ada pasangan yang dulunyaa sahabat karib. Aku ngerasain bgt hal itu, karena aku pernah ngalamin ..

Kadang kala aku ngerasa gak nyaman sama sikap ‘dia’ yang terlalu posesif. Seakan akan aku sudah di hak patenkan buat dia.
Kadang juga ‘dia’ sama sekali gak ada pengertiannya sama aku. Gak kaya waktu jadi sahabat karib :’( .
Kadang lagi ‘dia’ gak pernah bisa terbuka sm aku , terbuka dalam artian jujur. Malah kalo aku liatliat dia jd lebih terbuka sm temen barunya. Di sini , cewe mana sih yang gak berprasangka aneh aneh ?? pikiran nya melayang kemanamana. Mmmm, cowokku jangan2 uda kecantol sm sahabatnya itu ? ato jangan2 dia cari strategi yg sama buat deketin cewe itu ? de el el ..
Dia juga gak terlalu perhatian sm aku.

Setiap aku ngegebrak buat putus , dia pasti pasang muklas (mukamelas) sehingga ujungujungnya aku jd gak tega. Seakan akan dia takut kehilangan aku .. Tapi wkt aku lg sm dia , dia malah nyia2in aku --
Lain waktu lagi , dia bisa aja “cuek bebek” “dingin sedingin gunung es”. Itu sikap yg paling aku benci..
Hal hal di atas memang gak adil bwt kita ..
kepercayaan akan menghilang drastis. Semuanya akan berubah …
Mmmm … makanya gak dikit pasangan yg dulunya sahabatan cepet putus alias gak awet ..
Tapi banyak juga pasangan spt di atas langgeng banget.. Itu semua karena , mereka memanfaatkan semua yg mereka ketahui (waktusahabatandulu) dg baik dan menjadikan itu sbg panduan …

Salam Hangat , buat yang baca …

Hari ini, Esok dan Seterusnya

hari ini dadaku bergetar terguncang memilu dan mengerang
ku yakin ku tak salah karna hatiku tak pernah dan tak kan berdusta

cinta cinta cinta
aku jatuh cinta

esoknya ku fikir rasa itu akan menghilang dengan seiring waktu
namun ternyata tak berubah aku makin tergiur pada dirimu

cinta cinta cinta
aku jatuh cinta

dan seterusnya rasa ini selalu terjadi dan tak pernah berkurang
hatiku hanya untuk dirimu
aku bahagia hanya bila kamu bahagia

oh.. oh..

esoknya ku fikir rasa itu akan menghilang dengan seiring waktu
namun ternyata tak berubah aku makin tergiur pada dirimu

cinta cinta cinta
aku jatuh cinta

dan seterusnya rasa itu selalu terjadi dan tak pernah berkurang
hatiku hanya untuk dirimu
aku bahagia hanya bila kau bahagia..
dan seterusnya rasa ini selalu terjadi dan tak pernah berkurang
hatiku hanya untuk dirimu
aku bahagia hanya bila kamu bahagia..






NIRINA ZUBIR

Selasa, 06 September 2011

Cinta :D



AKU bicara perihal Cinta????…

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu, demikian pula dia ada untuk pemanakasanmu.

Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.

Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.

Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.

Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya bisa kaupahami rahasia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun apabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.

Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.


Kahlil Gibran :)

Kupandang kau sekali lagi :')

Untuk semua cintaku. 
Aku sedang menunggu selamanya..
Mencapai cinta yang nampak sejauh ini..

Kupanjatkan doa kecil kepada-Nya
Dan berharap mimpi ku
Akan mempertemukan kami

Berada dilangit biru
Kupandang kau sekali lagi .

Mengatur tempat terindah
Untuk pertemuan kami
Agar menjadi saksi
Pertemuan terakhir kami

Di sebuah bidang hijau
Kupandang kau sekali lagi .

Sunyi Yang Tak Seharusnya :*

Aku bungkam ..
bungkam bila didekatmu ..
satu katapun tak terlontar .

Aku bungkam ..
mengapa kau juga ?
siapa yg akan memulai ?

Asatagaa ..
apa harus sesulit ini ?

Aku tak mau ..
berada dalam kekosongan .
kekosongan yg seharusnya ,
tak sekosong ini .

Ada kau dan aku ..
mengapa sesunyi ini ?
apa harus aku yg memulai . ?

Aku harus memulai ..
jika tak mau ..
berada ditempat terkutuk inii lagi .

Kekosongan :'(


Aku berjalan ..
di dalam kegelapan ..

Aku mencoba , tak mengingatmu ..
tapi bayangmu ..
merajalela di benakku .

Aku yang hancur .
karena rasaku yg tak tepat .
Begitu jauhnya aku terdampar.
dalam ketulusan rasa ini ..

Ku meratapi kekosongan ini :’(


Hanya bila kamu bahagia :D

Kupikir rasaku akan hilang .
dengan seiring waktu .
tapi ternyata tak berubah .
rasaku semakin dalaaam ..

Aku jatuh cinta ..

Dan selanjutnya rasa ini .
terus mendalam .
dan tak pernah menyusut .

Wajahku akan berseriseri .
hanya bila melihat kau bahaagia .

Arti Hadirmu :)

Aku termenung ditengah gelapnya malam
Dibawah cahaya rembulan aku terdiam
Gemerincing hujan nyanyikan lagu rindu
Smilir angin hembuskan kenangan
Goreskan luka yg tak kan pernah sirna
Aku disini bertemankan sunyi yg tak jua pergi
Aku tak prnah tau arti sunyi saat kau disampingku
Aku tak pernah mengerti sakitnya luka saat kita masih bersama
Setelah dirimu jauh, barulah aku sadar
bahwa kaulah arti hidupku
Bahwa kamulah pngobat luka
Tanpamu aq tak brarti karna kamu yg beri arti.


Senin, 05 September 2011

Masih Milikmu :*

 Padamkan sejenak tatapan buta itu  
Pahami rasamu yang sedikit menyejukkan ruang sepiku  
Meski tak begitu ku lihat nyata  
Namun, kan ku coba mulai meraba hadirmu kembali     
Dengan sedikit ku buka ruang singgah  Berharap kau mampu tuk mengintip ke dalamnya  
Dan… kau mengerti setiap sudut tentang duniaku baru     
Masih berkabut…  Memang…  
Maka pancarkan cahaya kasih itu  
Yang mungkin mampu menembus kabut penutup mata hatiku 
Hembuskan angin damai mu  Pelan… pelan…. pelan…  
Keluarkan kabut ini dari ruang hidupku     
Kau mampu……….  Yakinlah…….  
Di sudut yang paling gelap aku merintih  
Menahan perih……..  
Menjadi tawanan gelapnya kabut yang menyayat retina ku     
Tumbangkan seribu barisan keraguanmu  
Kau masih mampu…..  Lenyapkan keraguan itu… 
Aku disini….  
Tepat di depan penglihatanmu  
Ulurkan tanganmu…. 
Dan… yakinlah aku kan menjangkaunya  
Karena aku disini masih milikmu…


Sumber :: http://www.puisiromantis.net/category/puisi-rindu